Kebanyakan orang tua mengharapkan anaknya bisa berjalan lebih cepat
dibanding anak lainnya. Namun ternyata, perkembangan motorik khususnya
kemampuan berjalan usia normal sebenarnya bervariasi mulai dari usia 9
bulan sampai 18 bulan.
Orang tua harus mulai khawatir ketika anak tidak bisa berjalan ketika
usianya sudah mencapai 18 bulan. Memang, bisa berjalan saat usia 15-18
bulan adalah masih dalam batas normal, tetapi biasanya anak seperti ini
mempunyai gangguan motorik kasar dan gangguan keseimbangan yang ringan
yang akan lebih baik diberikan intervensi dan stimulasi sejak dini.
Tahap perkembangan gerakan motorik normal
- 6-8 bulan: Duduk dan merangkak dengan dua dengkul kaki.
- 12-18 bulan: Berdiri tanpa bantuan, Berjalan dengan merambat ke
perabotan di rumah, Berjalan 2 atau 3 langkah tanpa bantuan, Berjalan
10-20 menit tanpa bantuan.
- 18-24 bulan: Berjalan tanpa kesulitan, Menarik mainan sambil berjalan,
Membawa mainan besar sambil berjalan, Naik/turun bangku tanpa bantuan,
Menemukan cara sendiri untuk berjalan mundur, Bisa naik/turun tangga
dengan bantuan.
- 24-36 bulan Umumnya mampu memanjat dengan baik, berjalan naik/turun
tangga dengan menggunakan satu kaki per anak tangga, Berjalan jinjit.
Penyebab tersering anak terlambat berjalan
1. Ketidakmatangan Persyarafan
Kemampuan anak melakukan gerakan motorik sangat ditentukan oleh
kematangan syaraf yang mengatur gerakan tersebut. Pada waktu anak
dilahirkan, syaraf-syaraf yang ada di pusat susunan syarat belum
berkembang dan berfungsi sesuai dengan fungsinya, yaitu mengontrol
gerakan-gerakan motorik.
2. Gangguan vestibularis atau keseimbangan
Pada anak yang mengalami dysfunction of sensory integration
(DSI) sering mengalami gangguan keseimbangan. Gangguan keseimbangan
yang terjadi ini seringkali dianggap anak kurang percaya diri. Gangguan
keseimbangan ini biasanya ditandai dengan anak takut saat berenang,
menaiki mainan yang bergerak dan bergoyang seperti ayunan, mainan
kuda-kudaan listrik dengan koin, naik lift atau eskalator.
3. Keterlambatan ringan perkembangan motorik kasar
Seorang anak yang terlambat berjalan, kemungkinan juga terlambat dalam
duduk dan merangkak. Namun sayangnya, keterlambatan ini bukanlah hal
pertama yang mungkin disadari oleh para orangtua. Jika ini penyebabnya,
maka dokter akan melihat jalan anak dalam konteks yang berbeda dan
mencari tahu berada dimana ia dalam rangkaian perkembangan motoriknya.
Biasanya juga disertai keterlambatan membaca, menulis, berbicara, dan
persepsi visual-spasial yang khas.
4. Gangguan sensoris
Pada kasus tertentu, anak sering mengalami sensitif pada telapak tangan
dan kaki. Sehingga hal ini mengakibatkan anak sering jinjit. Selama ini,
jalan jinjit atau Tip Toe masih belum diketahui penyebabnya.
Kriteria penggolongan keterlambatan berjalan disertai intervensinya
Bisa berjalan usia 8 bulan-12 bulan : Kemampuan berjalan sangat
baik dan sangat cepat, biasanya anak demikian motorik kasar dan
kemampuan keseimbangannya sangat baik. Pada kelompok ini mungkin tidak
perlu intervensi atau stimulasi karena anak akan belajar berjalan
sendiri dengan baik tanpa bantuan.
Bisa berjalan usia 12 bulan-15 bulan : Kemampuan berjalan biasa dan rata-rata
anak seusia. Biasanya anak demikian motorik kasar dan kemampuan
keseimbangannya normal. Pada kelompok ini mungkin intervensi atau
stimulasi ringan akan lebih baik.
Bisa berjalan usia 15 bulan-18 bulan : Kemampuan berjalan normal tetapi kurang optimal.
Biasanya anak demikian kemampuan motorik kasar dan kemampuan
keseimbangannya kurang begitu baik. Pada kelompok ini perlu intervensi
atau stimulasi ringan agar perkembangan motorik dan vestibularis lebih baik
Bisa berjalan usia 18 bulan-24 bulan : Kemampuan berjalan
terlambat ringan. Biasanya anak demikian kemampuan motorik kasar dan
kemampuan keseimbangannya tidak baik. Pada kelompok ini harus dilakukan
intervensi atau stimulasi ringan agar perkembangan motorik dan
vestibularis menjadi optimal. Sebaiknya dilakukan oleh arahan tenaga
profesional seperti Dokter Spesialis Fisik dan Rehabilitasi
Bisa berjalan usia 24 bulan-32 bulan : Kemampuan berjalan
terlambat berat . Biasanya anak demikian kemampuan motorik kasar dan
kemampuan keseimbangannya buruk. Dalam keadaan seperti ini, biasanya
disertai gangguan neurologis atau susunan saraf pusat. Pada kelompok ini
harus dilakukan intervensi atau stimulasi ringan agar perkembangan
motorik dan vestibularis menjadi optimal. Stimulasi seperti tersebut
harus dilakukan oleh arahan tenaga profesional seperti Dokter Spesialis
Fisik dan Rehabilitasi
Belum bisa berjalan sampai usia 32 bulan : Kemampuan berjalan
terlambat sangat berat . Biasanya anak demikian kemampuan motorik kasar
dan kemampuan keseimbangannya sangat buruk. Dalam keadaan seperti ini,
biasanya disertai gangguan neurologis atau susunan saraf pusat yang
sangat berat seperti penderita Cerebral palsy. Pada kelompok ini harus
dilakukan intervensi atau stimulasi ringan agar perkembangan motorik dan
vestibularis menjadi optimal. Stimulasi seperti tersebut harus
dilakukan oleh arahan tenaga profesional seperti Dokter Spesialis Fisik
dan Rehabilitasi.
Lakukan cara seru ini untuk mencoba melatihnya berjalan. Jangan lupa
beri pujian atas usahanya untuk berjalan tanpa dibantu.
Berdiri tegak. Bantu anak berdiri sehingga dia tegak berdiri dan
menjejakkan kedua telapak kakinya dengan mantap tanpa bantuan selama
setengah menit. Bila anak jatuh duduk, rangsanglah untuk mulai belajar
bangkit berdiri sendiri. Bila tahap ini sudah dilewati dan balita mau
mencoba melangkah sendiri, maka dia siap untuk berjalan dengan berpegang
pada kedua tangan Anda.
Pegang tangan. Beri anak kesempatan untuk berjalan dengan salah
satu atau kedua tangannya sambil memegang tangan Anda dalam jarak dekat.
Kegiatan ini mungkin saja melelahkan, tapi kuatkan diri untuk
melakukannya.
Berdiri di boks. Biarkan balita berdiri di salah satu sudut
boksnya yang diberi pelindung (bumper) di sekeliling bagian dalamnya.
Ajarkan dia berpegangan pada pagar boks, lalu biarkan dia berjalan
menyusurinya. Cara ini cukup aman karena bila bayi jatuh, tubuhnya akan
membentur kasur boks atau bantal. Biarkan balita jatuh-bangun dalam
usahanya untuk berjalan. Waktu 30 menit latihan jalan ini lebih dari
cukup untuknya.
Berenang. Biarkan anak berlatih berjalan dengan pengawasan Anda
di dalam kolam plastik berisi air atau bola-bola kecil. Dia akan merasa
lebih ringan berjalan dan tidak sakit bila jatuh.
Naik-turun. Berikan anak kesempatan naik-turun kursi sendiri
dalam pengawasan Anda. Aktivitas ini bisa membantu memupuk rasa percaya
dirinya. Anda juga dapat meminta balita berjalan dengan berpegangan pada
sisi meja atau kursi, lalu berpindah dari kursi ke kursi. Pastikan
benda-benda yang dijadikan pegangan oleh anak itu berdiri cukup kokoh
dan tidak mudah bergeser, serta tidak bersudut tajam.
Ambil mainan. Letakkan mainan favoritnya dalam jarak tertentu,
jangan terlalu jauh. Iming-imingi anak agar mau berjalan walau sambil
berpegangan untuk meraih mainannya itu. Bila memungkinkan dan aman,
biarkan si kecil berjalan di lantai yang tidak rata. Cara ini akan
menguatkan otot-otot kaki dan tungkai.
Mendorong. Beri anak mainan yang dapat didorong sebagai alat
bantu si kecil belajar berjalan. Anak di rentang usia ini memang senang
mendorong-dorong benda, bukan? Jangan lupa menyemangatinya agar ia
merasa fun.
Pindah barang. Beri anak mainan truk atau gerobak yang dapat
ditarik dengan tali. Ajak dia memindah-mindahkan mainan dari satu tempat
ke tempat lain.
Tanpa alas kaki. Biarkan kaki anak tanpa alas kaki, seperti kaus
kaki atau sepatu, saat belajar berjalan. Selain lebih leluasa mencari
keseimbangan, ia juga sangat memerlukan indera peraba di kakinya.

No comments :
Post a Comment