Monday, December 30, 2013

Pelajari dengan seksama posisi tidur buah hati anda

 Pelajari dengan seksama posisi tidur buah hati anda

 Sebagian dari Masyarakat Indonesia memang kurang memahami posisi tidur bagi buah hatinya.

Banyak yang beranggapan posisi telentang adalah posisi tidur terbaik bagi bayi, tetapi ada pula yang beranggapan bahwa tengkurep pun baik untuk perkembangan bayi.
Telentang, tengkurap, atau miring?. Atau di lain waktu, kita justru kebingungan karena orangtua atau kerabat menganjurkan hal yang berbeda-beda dengan alasan yang berlainan juga. Padahal menurut dr.Ayu Partiwi, Sp.A, MARS, dari RS.Bunda, Jakarta, setiap posisi memilki kelebihan dan kekurangannya masing-masing juga.

“Sampai usia 3 bulan, bayi akan tidur telentang. Perkembangan motoriknya belum mampu membuatnya tidur dalam posisi lain, tanpa bantuan Anda.” Kelemahan tidur telentang adalah bayi akan mudah terbangun, namun risikonya mengalami apnea atau berhenti bernapas akan berkurang. Juga, posisi tidur ini mengurangi risiko terjadinya SIDS (Sudden Infant Death Syndrome atau sindroma kematian bayi secara mendadak). Lebih tenang untuk Anda juga, kan?

Posisi tidur ternyata tidak bisa dianggap remeh. Dengan posisi terlentang, akan menekan angka sudden infant death syndrome (SIDS) pada bayi sangat prematur (preemie).
Pernyataan ini dikeluarkan oleh Dr. Anee Greenough dari King’s College Hospital, London Inggris. Ia menggelar riset terhadap 24 bayi prematur dengah usia kelahiran dibawah 28 minggu.

Ia menidurkan bayi-bayi lucu tersebut dengan posisi tidur telentang selama 3 jam. Dan 3 jam berikutnya dengan posisi telungkup. Bayi-bayi tersebut dimonitor denyut jantungnya, aliran udara, pergerakan naik turunnya dada dan perut serta kadar oksigen di dalam darah.
Bayi yang tidurnya telungkup, tidurnya cenderung lebih lama dan hanya sedikit gerakannya. Namun, beberapa dari bayi-bayi mungil tersebut mengalami apnea (berhenti bernafas sejenak). Sementara, bayi yang tidurnya terlentang, beberapa kali terjaga tidurnya dan sedikit yang mengalami apnea.

Hasil penelitian tersebut menyimpulkan, bayi yang kerap terbangun akan mencegah terkena apnea yang bisa mengakibatkan SIDS. Kalau pun terserang apenea, durasinya tidak akan lama karena biasanya mereka akan terjaga dan bayi akan bernafas kembali. Bagi bayi normal, tidur terlentang juga ampuh untuk mencegah terkena SIDS.

Bagaimana dengan posisi tidur yang lain? Tengkurap membuat bentuk kepala bayi lebih bagus dan ia pun tidur lebih lama (karena lebih sedikit bergerak!). Sayangnya posisi tidur ini akan membuat bayi di bawah usia 1 tahun lebih berisiko mengalami SIDS.
berikut adalah manfaat tidur tengkurap.
* Membuat bayi tidur lebih nyaman, nyenyak, dan bisa mengurangi tangisnya.
* Gerak pernafasan dan perkembangan motoriknya lebih baik.
* Mencegah terjadinya kepala gepeng atau peyang. Ingat, tidur dengan satu posisi terus-menerus, seperti telentang atau miring bisa menyebabkan kepalanya gepeng. Karenanya, lebih baik bayi berganti-ganti posisi tidur, salah satunya dengan posisi terngkurap.
* Dengan mampunya si kecil tengkurap (bisa tengkurap sendiri) akan mempermudahnya dalam menapaki kemampuan motorik kasar selanjutnya seperti berguling, merangkak, berdiri hingga berjalan.

Apa solusinya? Jika Anda ingin si kecil tengkurap karena takut kepalanya tidak bulat sempurna lagi (peang), lakukan dalam pengawasan Anda serta dibatasi dalam jangka waktu tertentu saja –atau ketika bayi terjaga. Sementara bila bayi tidur miring? Ia akan sering menggulingkan tubuhnya, sehingga akhirnya kembali ke posisi tengkurap juga.

Dalam Hal ini para orang tua harusnya menyadari bahwa kapan saat yang tepat bayi tidur telentang dan kapan saat yang tepat bayi tidur tengkurap.

No comments :

Post a Comment